Rabu, 26 November 2014

Sekilas Tentang Bapak Koperasi Indonesia | Mengenal Bapak Koperasi Indonesia | Muhammad Hatta

Sekilas Tentang Bapak Koperasi

        Adakah yang kenal Bapak Koperasi Indonesia? Ya, pasti semua sudah tahu Wakil Presiden pertama Republik Indonesia Bapak Muhammad Hatta. Nah, kali ini adalah artikel Sekilas Tentang Bapak Koperasi Indonesia.

  
          Bapak koperasi Indonesia Muhammad Hatta lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, pada 12 agustus 1902. Bung Hatta dibesarkan di lingkungan keluarga ibunya. Ayahnya, Haji Mohammad Djamil, meninggal ketika Hatta berusia 8 bulan. Dari Ibunya, Hatta adalah anak laki-laki satu-satunya dari 6 saudara.

         Sejak duduk di MULO kota Padang, Hatta sudah tertarik pada pergerakan.  Terlebih setelah muncul berbagai perkumpulan pemuda pada tahun 1916. Seperti Jong Java, Jong Sumatranen. Hatta pun masuk ke Jong Sumatranen Bond, sebagai berdahara. Sejak itu ia sadar arti penting keuangan bagi kelangsungan organisasi.  Ia lantas mempelajari ilmu ekonomi di Handels Hoge School, Rotterdam Belanda, dari 1921 sampai 1932. Selama di Belanda, ia meneruskan ketertarikannya dalam dunia pergerakan, dengan mendaftar sebagai anggota Indische Vereninging, yang kemudian berganti nama menjadi Perhimpunan Indonesia (PI).

         Pada 17 Januari 1926, Hatta terpilih menjadi ketua PI. Ia sempat menyampaikan pidato inaugurasi berjudul "Economische Werelbouw en Machtstegenstelling" atau struktur Ekonomi Dunia dan Pertentangan Kekuasaan.  Pada juli 1932, Hatta berhasil menyelesaikan studinya di Negeri Belanda. Sebulan kemudian ia tiba di Jakarta.

         Selama di Perhimpunan Indonesia, Hatta memperoleh berbagai pengalaman penting.  Ia sempat berkenalan dengan pemimpin-pemimpin pergerakan buruh, seperti G. Ledebour dan Edo Fimmen. Juga tokoh-tokoh Negara, seperti Jawaharlal Nehru (India), Hafiz Ramadhan Bey (Mesir), dan Senghor (Afrika).

         Bersama Nazir St. Pamontjak, Ali Sastroamidjojo, dan Abdul Madjid Djojoadiningrat, Hatta dipenjara selama 5 setengah bulan. Namun, pada 22 Maret 1928, Mahkamah Pengadilan di Den Haag membebaskan mereka dari segala tuduhan. Dalam sidang itu, Hatta menyampaikan pidato pembelaan yang kemudian diterbitkan sebagai brosur dengan nama: "Indonesia Vrij". Brosur tersebut juga diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai buku dengan judul Indonesia Merdeka.

         Sewaktu Republik Indonesia Serikat (RIS) berdiri, Muhammad Hatta pernah menjabat sebagai Perdana Menteri. Setelah RIS menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bung Hatta menjadi Wakil Presiden.  Selama itu Hatta aktif memberikan ceramah di berbagai lembaga pendidikan tinggi.  Dia juga menulis berbagai karangan dan buku-buku ilmiah dibidang ekonomi kerakyatan dan koperasi. Sang Proklamator aktif membimbing gerakan koperasi untuk melaksanakan cita-cita dalam konsepsi ekonominya. Pikiran-pikiran Bung Hatta mengenai koperasi, antara lain dituangkan dalan bukunya yang berjudul: Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun (1971).

         Gelar Bapak Koperasi Indonesia diberikan kepada Bung Hatta pada 17 juli 1953, paa pelaksanaan Kongres Koperasi Indonesia di Bandung. Menurut Hatta, koperasi adalah usaha bersama dalam memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong menolong. Semangat tolong menolong tersebut didukung keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan prinsip "satu untuk semua dan semua untuk satu".

         Bung Hatta menikah pada usia 42 tahun pada 18 November 1945, dengan seorang wanita yang bernama Rahmi Rochim di Megamendung, Bogor, Jawa Barat.  Mereka dikaruniai 3 puteri yang diberi nama: Meutia Farida, Gemala Rabi'ah, dan Halida Nuriah.

    Itulah sedikit tentang Bapak Koperasi Indonesia. Semoga Menambah Wawasan ;)

Sumber: Majalah MAJELIS edisi NO.07/TH.VIII/JULI 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar